Pestisida Nabati Bumbu Dapur

Organik. Pencemaran lingkungan, gangguan kesehatan, matinya organisme bermanfaat bagi tanah. Semenjak manusia menyadari bahaya yang ditimbulkan oleh zat kimia yang mereka gunakan dalam bidang pertanian, istilah pertanian organik pun muncul. Sebuah sistem budidaya dimana penggunaan zat kimia dalam bentuk apapun dilarang. Tidak hanya dalam hal pemupukan, dalam pemberantasan hamapun penggunaan zat kimia dilarang, maka dari itu hadirlah pestisida nabati.

Walaupun terbukti mampu mengatasi masalah serangan hama pada tanaman, dampak buruk yang dapat ditimbulkan pada pestida anorganik juga memiliki dampak buruk. Tidak hanya membunuh organisme pengganggu tanaman, organisme penting bermanfaatpun juga akan mati, bahkan penggunaan jangka panjang bisa mengakibatkan kerusakan lingkungan.

Bahkan untuk manusia sendiri, banyak dampak buruk bagi kesehatan yang dapat ditimbulkan. Gangguan saraf, gangguan pada sistem imun tubuh, kanker, kerusakan organ dalam seperti hati, bahkan jika terpapar dalam jangka waktu yang lama dapat bisa menyebabkan gangguan pada ingatan, dan tidak ketinggalan, kematian. Jika itu hal itu belum cukup mengerikan, perlu diingat bahwa zat berbahaya pada pupuk kimia tidak hanya dapat masuk ke tubuh melalui mulut, namun bisa juga melalui sistem pernapasan, bahkan bisa juga melewati kulit.

Pestisida nabati dapat diperoleh dari tumbuhan dan beberapa jenis mikroorganisme. Tumbuhan yang dapat digunakan dalam membuat pestisida nabati juga mudah kita jumpai. Berikut beberapa contoh dan cara pembuatan dengan bahan dasar tanaman.

1. Bawang Merah

Selain mampu menjaga kesehatan tubuh manusia, bawang merah juga mampu menjaga tanaman dari organisme pengganggu. Bawang memiliki suatu zat yang disebut asetogenin. Zat ini akan membuat hama atau serangga tidak tertarik pada tanaman yang telah kita semprotkan pestisida bawang merah nantinya.

Bahan dan alat yang dibutuhkan :

  • Bawang merah 85 gram
  • Minyak sayur 50 ml
  • Air 950 ml
  • Sabun/deterjen 10 ml
  • Botol
  • Semprotan
  • Saringan

Cara pembuatan :

  • Kupas kulit bawang merah.
  • Campurkan kulit bawang merah dan minyak sayur, lalu biarkan selama 24 jam.
  • Setelah 24 jam, campurkan minyak dan bawang tadi dengan air dan deterjen kedalam botol, lalu dikocok.
  • Setelah merata, saring campuran kedalam semprotan.

Cara Penggunaan :

Semprotkan pada tanaman di pagi dan sore hari. Bawang merah bagus untuk melawan kutu kebul, tungau, semut, dan thrips. Jika airnya sudah habis, sisa kulit tidak perlu dibuang, taburkan saja di media tanam untuk membantu pertumbuhan.

2. Bawang putih

Walaupun bawang merah dan bawang putih  memiliki warna yang kontras, namun mereka sama – sama memiliki banyak manfaat, baik untuk manusia, maupun tanaman. Jika bawang merah memiliki zat asitogenik, maka pada bawang putih terdapat belerang aktif yang dapat menolak hama dan mencegah pertumbuhan jamur.

Bahan dan alat yang dibutuhkan :

  • Bawang putih 85 gram.
  • Minyak sayur 50 gram.
  • Air  950 ml.
  • Sabun/deterjen 10 ml.
  • Botol.
  • Semprotan.
  • Saringan.

Cara pembuatan :

Untuk cara pembuatan menggunakan bawang putih, tidak berbeda dengan menggunakan bawang merah. Dicampur dengan minyak, lalu didiamkan selama 24 jam, dan pestisida siap digunakan.

Cara penggunaan :

Semprotkan ke seluruh bagian tanaman pada pagi dan sore hari.

3. Cabai – cabaian

Apa yang kita rasakan jika kita memakan cabai? Pedas bukan? Ya, hal yang sama juga dirasakan oleh hama yang memakan tanaman yang telah disemprotkan oleh pestisida dari cabai. Hanya saja efek yang ditimbuulkan pada haama lebih fatal daripada yang dialami manusia. Menurut cybexpertanian, hama yang memakannya akan mengering sampai mati.

Bahan dan alat yang dibutuhkan :

  • Bubuk cabai 1 sendok teh.
  • Bawang putih 1 siung.
  • Bawang merah 1 siung.
  • Air 1 liter.
  • Sabun/deterjen 1 sendok teh.
  • Ember.
  • Saringan.
  • Pisau.

Cara pembuatan :

  • Haluskan bawang merah dan bawang putih.
  • Campurkan bubuk cabai.
  • Beri air dan aduk merata.
  • Rendam campuran selama 1 jam.
  • Saring sisa – sisa bawang sehingga hanya tersisa air.
  • Berikan sabun/detejen.

Cara penggunaan :

Semprotkan ke seluruh bagian tanaman pada pagi dan sore hari.

 

 

 

Related Posts

Membedah Sistem Pertanian Modern ID Food

Precision Farming. Dilansir dari Antaranews, Precision Farming merupakan sistem pertanian modern yang akan menjadi fokus dari ID Food. Lalu apa sebenarnya Precision Farming itu? Apa yang membuatnya lebih baik dari…

  • Farming
  • November 28, 2021
  • 84 views
Kenapa Jumlah Petani Muda Indonesia Masih Sedikit?

Kotor dan tidak bergengsi. Dua kata tersebut sering muncul di benak anak – anak muda saat ini. Dua hal itu juga yang menyebabkan jumlah petani muda di Indonesia sangat sedikit.…

Agribisnis

ID Food, Komitmen Pemerintah Untuk Meraih Ketahanan Pangan

  • January 17, 2022
ID Food, Komitmen Pemerintah Untuk Meraih Ketahanan Pangan

Hidroponik Untuk Memenuhi Kebutuhan Pangan di Masa Depan

  • November 5, 2021
Hidroponik Untuk Memenuhi Kebutuhan Pangan di Masa Depan

Kanzler, Pelopor Sosis Halal Premium Indonesia

  • October 17, 2021
Kanzler, Pelopor Sosis Halal Premium Indonesia

Importir Buah Segar dan Berkualitas PT Mulia Raya Agrijaya

  • October 14, 2021
Importir Buah Segar dan Berkualitas PT Mulia Raya Agrijaya

Quark, Snack Rendah Kalori Cocok Untuk Diet

  • October 11, 2021
Quark, Snack Rendah Kalori Cocok Untuk Diet

Impor Kedelai dan Bahan Pangan PT Total Harvest Cemerlang

  • October 9, 2021
Impor Kedelai dan Bahan Pangan PT Total Harvest Cemerlang