ID Food. ID Food merupakan Holding BUMN Pangan yang bertujuan untuk memastikan distribusi pangan, sehingga diharapkan ketahanan pangan di Indonesia dapat meningkat.
Holding ini memiliki PT Rajawali Nusantara Indonesia sebagai induk usaha, dan memiliki beberapa anak usaha lain seperti PT Perikanan Indonesia, PT Garam, PT Berdikari, dan beberapa perusahaan lain.
Holding yang didirikan pada 12 Janurari lalu ini berfokus untuk menciptakan supply chain system yang stabil dan juga terkoordinasi, sehingga bisa memperkuat rantai pasok dari hulu hingga ke hilir. Dilansir dari Republika, ID Food akan membantu pemerintah dalam mengatur kesediaan barang pada tahun 2022. Rantai pasokan yang selama ini berjalan di Indonesia dianggap tidak ada kepastian dan tidak ada koordinasi antar pihak alasan dibentuknya ID Food.
Dilansir dari Antara, ID Food juga akan menciptakan sistem pertanian yang terintegrasi dan juga menerapkan penggunaan teknologi digitalisasi dan pertanian modern. Salah satu teknologi pertanian modern yang telah diterapkan adalah penggunaan drone untuk kegiatan pemupukan. Penggunaan drone dalam kegiatan pemupukan akan sangat mengurangi lama waktu yang dibutuhkan dan juga mengurangi jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan.
Selain menggunakan bantuan drone, sistem pertanian yang dilakukan oleh ID Food juga telah menggunakan teknologi perkiraan cuaca yang dapat memperkirakan cuaca hingga 3 bulan kedepan. Mengingat sifat komoditas pertanian yang sangat bergantung pada cuaca, maka informasi terkait cuaca sangatlah penting di bidang pertanian.
Sebagai contoh, jika intensitas hujan terlalu tinggi, maka lahan bisa terendam banjir dan tanaman akan mati, ditambah mengingat banyak lahan pertanian Indonesia yang memiliki irigasi yang buruk, meningkatkan terjadinya banjir di lahan pertanian. Musim kemarau panjang juga akan mengakibatkan banyak tanaman tidak mendapat suplai air yang mereka butuhkan sehingga tanaman akan mati.
Itulah sebabnya ID Food memanfaatkan teknologi perkiraan cuaca untuk mencegah resiko – resiko tersebut terjadi. Dampak yang akan terjadi jika hal – hal tersebut terjadi adalah berkurang hasil panen, yang menimbulkan kelangkaan di pasar, lalu meningkatkan harga secara drastis, dan juga mengganggu ketahanan pangan Indonesia.
Berbicara soal ketahanan pangan, bagaimana ID Food berperan dalam membantu menjaga, atau bahkan meningkatkan ketahanan pangan Indonesia?
Secara sederhana, ketahanan pangan dapat diukur dari jumlah bahan pangan yang tersedia, dan kemudahan akses masyarakat terhadap bahan tersebut.
Dalam kesediaan bahan pangan, ID Food telah memiliki stok dari beberapa komoditas, seperti 925 ton beras, 19.794 ton gula, 2.014 ton daging sapi, 28 ton daging ayam dan masih ada beberapa komoditas lain. Jumlah ini diperkirakan masih akan naik untuk bisa memenuhi kebutuhan nasional.
Dalam kemudahan akses masyarakat, pendistribusian bahan pangan oleh ID Food juga telah menerapkan digitalisasi. Mulai dari proses produksi, penyimpanan, hingga penjualan, semua telah terkoordinasi secara digital. Diharapkan dengan koordinasi secara digital ini, proses pendistribusian menjadi lebih jelas dan tidak ada penyalahgunaan. Selain pendistribusian yang jelas, ID Food juga membantu menstabilkan harga minyak goreng pada harga Rp 14.000. Dimana saat ini kebanyakan harga minyak goreng telah mencapai diatas Rp 18.000.